Sabtu, 20 Juli 2013

Ternyata sudah lama tak jumpa

Sebelumnya mohon maaf bagi para pengambah dunia maya yang tak sengaja kesasar ke BLOG saya ini. Karena ternyata sudah empat tahun yang lalu blog ini saya buat. Awalnya blog ini saya buat untuk menampung orang-orang yang banyak ide dalam pemberdayaan masyarakat agar bermanfaat memberikan pencerahan melalui pendapat ataupun komentar yang ditulis. Sesuai dengan tema Jagong Gayeng, maka kami harapkan sumbangan pemikiran atau ide yang positif bisa disampaikan layaknya orang yang lagi santai 'jagongan' seperti lagi berhadap hadapan. Namanya jagong, jadi yang diomongkan kadang 'ngalor'kadang 'ngidul' sebagai pengisi waktu asal ada manfaatnya. Saya menyenangi hal hal teknologi sederhana seperti bagaimana mengolah limbah pertanian maupun limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang memiliki manfaat lebih tinggi dan memiliki nilai ekonomi karena laku dijual, karena memang dperlukan orang banyak. Sebagai contoh mengolah sampah sebagai pupuk organik padat maupun cair. Mengolah sampah jadi etanol ala LPG dan sejenisnya, mengolah sampah jadi pakan ternak. Jika sampah bisa diolah jadi sesuatu yang lebih berharga, maka tentu bisa memberikan nilai tambah bagi para pelakunya. Hal yang paling diinginkan ialah bertambahnya pendapatan karena kegiatan memanfaatkan limbah. Lapangan pekerjaan juga akan tercipta dari aktifitas merubah limbah dengan teknologi sederhana ini. Saya berfikir sederhana saja, jika yang namanya limbah atau sampah; tentu tidak akan ada habisnya setiap hari. Makanya tentu tidak akan banyak pesaingnya. Bahkan andai banyak para pengolah sampah yang merubah menjadi sesuatu yang bermanfaat, tentu lebih menyenangkan karena mengurangi timbunan sampah yang tak pernah ada habisnya selagi aktifitas manusia masih ada. Oleh karenanyamonggo saya mengajak teman teman yang memiliki minat yang sama untuk ikut andil memberikan gagasan positif. Sampah atau limbah bisa seperti emas, jika disentuh dengan teknologi.

Rabu, 28 Januari 2009

Raih penghasilan dengan modal gratis.

Jika anda adalah seseorang yang sedang mencari tambahan penghasilan tetapi tidak memiliki modal, maka cara berikut adalah solusinya. Diinternet sudah banyak dikenal cara mendulang rupiah maupun dolar dengan cara gratis. Ya, benar-benar gratis. Ada beberapa program yang dapat anda ikuti. Mungkin PTC, PPC, afiliasi, reseller, pasang iklan usaha gratis dapat uang.
Nah berikut di bawah ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan tambahan uang walaupun sedikit demi sedikit, tetapi benar-benar modal gratis tanpa bayar. Hanya harus ada email, rekening bank (dapat menyusul).
Ikuti langkah berikut :
1. Daftarkan anda ke : www.komisigratis.com/?id=Dompetajib lalu klik daftar, isi form daftar.
2. Daftarkan anda ke : www.galesus.com/index.php?id=Dompetajib
untuk yang pertama mengajak 10 orang untuk bergabung secara gratis, setelah level ke 7 anda akan mendapatkan uang 277 juta. Yang kedua mengajak 25 orang bonus 30,- setiap orang, sampai leve ke 5 anda akan mendapatkan 300 juta lebih. Kecepatan memperoleh sejumlah uang bergantung kepada kecepatan mengajak member sesuai jumlah yang ditetapkan sampai level tertentu. Jika anda mampu mengajak mendaftar 10 orang atau 25 orang bergabung di bawah anda dalam satu minggu, maka secara teori 5 sampai 7 minggu anda sudah dapat ratusan juta rupiah. Jika berhasil 10 % saja, maka anda masih mendapatkan puluhan juta rupiah dari usaha gratis tanpa modal. Kuncinya pastikan calon member anda jangan keliru menuliskan url /alamat anda. atau lebih baik lagi bimbing member anda dan berikan motivasi agar dapat mengajak member dibawahnya dengan cara yang sama dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Tunggu apa lagi ??? ayo cepat gabung di dua url saya tadi dan klik daftar. Gratis, benar-benar gratis. Dan dapatkan informasi bisnis diinternet dalam ebook yang dapat didownload secara gratis, jika anda telah bergabung sebagai member atau telah mendaftar. Sekali lagi :
www.komisigratis.com/?id=Dompetajib dan juga www.galesus.com/index.php?id=Dompetajib
JANGAN SALAH KETIK !!!! INGAT YA ! bonus yang anda peroleh maupun anggota yang berada di bawah anda dapat dilihat setelah anda masuk member area anda.

Rabu, 10 Desember 2008

Pupuk sulit didapati, mengapa tidak belajar buat sendiri ?

Sudah bukan hal yang aneh jika petani sebagai salah satu komponen kawula alit, setiap kali musim tanam selalu menghadapi problem yang sama. Pupuk sulit didapat. Dimana mana petani bingung, hingga puncaknya sering demo di distributor pupuk. Saking sulitnya pupuk didapat, sampai ada yang nekat mencegat truk pupuk, diberhentikan paksa dan pupuk dijarah bersama. Sopir diusir pulang, diberi sangu. Akhirnya tidak jarang truk dikawal petugas. Salah siapa ini ....? Ada yang menuding data kebutuhan pupuk dari daerah-daerah jauh dibawah kebutuhan petani dilahan. Petani terbiasa memakai pupuk melebihi takaran. Pihak petani merasa jika tidak dilebihkan takaran, tanaman kurang subur. Produksi rendah. Akhirnya yang menanam belakangan, nggak keduman pupuk. Waktu panen, harga produk jatuh, petani merugi. Jika petani mau belajar membuat pupuk sendiri untuk memenuhi kebutuhannya, berebut pupuk tidak akan terjadi. Hanya berbahan limbah peternakan dan pertanian dengan teknologi tepat guna sederhana, petani dapat membuat pupuk sendiri. Lebih-lebih Tahun 2010 dicanangkan mulai pertanian organik. Sementara limbah organik yang dapat digunakan pupuk, sangat berlimpah dan mudah didapat. Produk pertanian organik juga lebih mahal. Jadi buat pupuk sendiri adalah solusi yang cerdas dan aman. Tidak terlalu sulit membuat pupuk organik sendiri. Kakek nenek dulu sudah mempraktekkannya. Jangka panjang, kesuburan tanah akan segera terkembalikan. Yang penting ada kemauan dan mengembalikan pola dan cara tanam seperti jaman dulu. Bahan-bahan yang dapat digunakan pupuk misalnya : kotoran ternak, limbah tanaman dedaunan, limbah ikan laut, kencing ternak, jerami, dedak, sekam padi, bahkan sampah dll. Pabrik-pabrik besar sudah mulai membuat pupuk organik dengan macam macam merek yang sebenarnya petani mampu membuat sendiri. Kalau orang lain mampu buat, kita petani juga harus mampu. Sekali lagi pasti bisa. Dengan alat alat sederhana sekalipun. Ikuti tulisan tulisan berikutnya.


Salam,
Pakde Tropong.

Minggu, 07 Desember 2008

Kerangka GAGASAN

Ketika seseorang mendengar kawula alit, tentu akan tersenyum atau bahkan menghela nafas panjang. Ya karena komunitas mereka yang paling banyak. Pola pemikiran mereka sederhana dan cenderung menerima keadaan apa adanya, karena menyadari berbagai keterbatasan yang mereka miliki. Lain halnya kawula ageng, yang memiliki kemampuan lebih. Mereka juga sering disebut sebagai kalangan atas. Mereka cenderung memiliki kemampuan yang cukup atau lebih tinggi, baik dari sisi finansial, kekuasaan, jabatan maupun sisi intelektual. Oleh karenanya mereka juga lebih mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Berbeda dengan kawula alit atau ada yang menyebut rakyat "jelata", jumlahnya banyak , pola hidup dan gaya hidup tidak neko-neko, sangat sederhana dan sekali lagi bersifat menerima apa adanya. Oleh karenanya sering menjadi "alat" bukan sebagai penentu atau pemain. Blog ini kami sediakan kepada para pemerhati dan juga yang merasa dirinya tercakup dalam bingkai "kawula alit" untuk saling memberi solusi sesuatu yang mengganjal, yang menjadi kendala berkembangnya kawula alit baik dari sisi meningkatkan derajat ekonomi dengan berbagai usaha ekonomi produktif maupun baru berupa ide-ide untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri sehingga dapat membantu kesulitan para kawula yang memerlukannya. Bisa berupa info bisnis kecil-kecilan atau ide yang dapat menghasilkan "doku". Mengapa karena doku alias isi dompet menjadi alat pemenuh kebutuhan hidup, walaupun bukan satu-satunya pemenuh kebutuhan hidup. Tetapi yang jelas tanpa doku/uang yang cukup, 70 - 80 % kesulitan akan timbul berakar dari kurangnya doku. Bagi yang punya informasi, pengalaman, ide-ide brilian kami persilakan bergabung untuk memberi manfaat bagi "kawula alit". semoga kedepan dapat bermanfaat. Karena kawula alit banyak didapat di pedesaan maupun di kota sebagai pendatang, maka ada baiknya juga memikirkan problem mereka dipedesaan.